Namanya Rosmaini. Usianya telah menginjak 67 tahun, tapi jiwanya masih selalu muda. la masih memiliki visi misi besar untuk mengembangkan pondok pesantren yang dipimpinnya. Semangatnya masih meletup-letup. Tubuhnya yang tak lagi kokoh seperti selagi muda, tak turut menyurutkan sejengkal pun semangat juangnya.
la akrab disapa ‘Umi’, sapaan dari Bahasa Arab yang berarti ‘ibu’. la
selalu meminta kepada siapa saja untuk memanggilnya, ‘Umi’. Tidak
seperti kebanyakan para pendiri pondok pesantren di Indonesia yang
kerap disapa Kiai, atau kalau perempuan disapa Ibu Nyai. Tapi ia lebih
suka dipanggil IJmi. Karena, ia adalah ibu dari siapa saja. Ibu dari anak-
anak kandungnya, anak-anak didiknya, ibu dari para jamaah yang
dibimbingnya, dan ibu dari seluruh umat di pelosok desa di Muara
Bungo dan sekitarnya.